Alexandria merupakan salah satu contoh pembangunan kota berbudaya di dunia yang berhasil, sehingga termasuk dalam kategori kota budaya dunia.
Alexandria ternyata memiliki latar sejarah kejayaan yang sampai
sekarang masi bertahan. Meskipun mengalami masa masa turun naik dalam
sejarah penentuan identitas kota tersebut. Setelah ditaklukkan oleh
Alexander yang Agung atau Iskandar Zulkarnain tahun 331 SM, kota ini
dijadikan Ibukota Mesir Kuno pada zaman hellenistik yang disimbolkan
melalui monumen Pharaos.
Salah satu sisa peradaban Alexandria |
Kota ini menjadi kota pusat pendidikan dunia pada masa itu.
Alexander berusaha memadukan unsur-unsur budaya Timur dengan budaya
Yunani dan Romawi yang menjadi inspirasi nantinya untuk kebudayaan
Barat. Kota ini dibagun atas kemauan Alexander the Great dengan
bantuan Denokrates yang mampu mengubah Alexandria dari perkampungan
nelayan sebagai kota yang terkenal sebagai kota jawa dalam sejarah
peradaban manusia. Selama hampir 1000 tahun Alexandria menjadi ibukota
Mesir hingga pada tahun 21 H (621 M), ibukota Mesir dipindahkan dari
Alexandria ke Kairo.
Dahulunya kota ini dilengkapi dengan sebuah perpustakaan. Ptolemi I
membangun Mouseion dan tempat tempat belajar serta perpustakaan karena
kecintaanya pada ilmu pengetahuan.
Perpustakaan tersebut di idi dengan buku buku berbahasa Yunani dan juga kita kitab dari India serta beberapa peninggalan Mesir Kuno.
Namun peradaban klasik tersebut harus hanccur karena beberapa serangan dari luar datang. Yang pertama adalah karena serbuan Julius Caesar
dalam perang menguasai Alexandria tahun 48 SM. Seneca, seorang ahli
filsafat Romawi memperkirakan ada 40.000 koleksi buku yang terbakar.Kehancuran kedua adalah oleh serbuan Kaisar Marcus Aurelius di abad ketiga Masehi sewaktu memadamkan pemberontakan oleh Ratu Zenobia dari Palmyra. Kemudian peristiwa yang paling parah adalah perintah pembakaran semua bangunan(termasuk perpustakaan) oleh Patriakh Theophilus dari Alexandria.
Dari peristiwa peristiwa tersebut maka telah banyak hilang beberapa karya besar dan bukti sejarah. Namun di saat sekarang ini masih bisa beberapa bukti bangunan sisa sejarah tersebut disaksikan dalm bentuk reruntuhan.
Sumber